Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kejang - Kram Otot Cara Mengatasi, Mencegah Dan Mengetahui Penyebabnya

Pernahkah anda alami tiba - tiba urat atau otot - otot di sekitar betis anda mengencang dan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, atau tiba - tiba jari kaki dan tangan anda seolah - olah menempel satu sama lain. Kejadian ini biasa di sebut Kram otot, Kram otot ini adalah nyeri akibat spasme otot (kejang/kaku otot) yang pada umumnya sering terjadi di daerah kaki yang timbul karena otot berkontraksi terlalu keras. Daerah yang paling sering kram adalah otot betis di bawah, belakang lutut, dan juga jari kaki. Namun, tak jarang juga kram otot dialami pada daerah leher, ketika salah menggelengkan kepala (otot leher menjadi tertarik/menegang). Orang jawa sering menyebutnya dengan “tengeng-en”. Nyeri kram dapat berlangsung beberapa detik hingga menit dengan keparahan bervariasi. lalu bagaimana Cara Mengatasi kejang / kram otot ini ? dan bagaimana cara Mencegah agar tidak terjadi lagi ? sebelum menjawab pertanyaan tersebut mari kita cari tahu terlebih dahulu Penyebab kram otot tersebut.


Penyebab Kram atau Kejang Otot Yang Menimbulkan Rasa Nyeri.
Menurut pendapat para ahli bahwa kram terjadi ketika otot yang sudah dalam posisi mengkerut dirangsang untuk kontraksi. Hal ini terjadi saat kita tidur dengan posisi dengkul setengah ditekuk, dan telapak kaki sedikit mengarah ke bawah. Pada posisi ini otot betis agak tertekuk dan mudah terkena kram. Itulah mengapa gerakan pelenturan sebelum tidur dapat mencegahnya terjadinya kram otot saat anda tidur.

Pada beberapa kasus, kram terjadi karena masalah atau kondisi lainnya, misalnya:
  • Beberapa jenis obat dapat memberikan efek samping berupa kram. Golongan obat ini antara lain: diuretik, nifedipine, cimetidine, salbutamol, statins, terbutaline, lithium, clofibrate, penicillamine, phenothiazines, dan nicotinic acid.
  • Dehidrasi
  • Ketidakseimbangan zat garam dalam darah (misalnya, kadar kalsium atau potasium terlalu rendah)
  • Kehamilan, terutama pada trimester akhir
  • Kelenjar tiroid yang kurang aktif
  • Penyempitan arteri kaki yang menghambat sirkulasi
  • Gangguan saraf
  • Sirosis hati
Pada kondisi di atas, kram hanyalah satu dari beberapa gejala lainnya. Bila tidak ada gejala lain, kemungkinan besar kram bersifat idiopatik dan bukan karena kondisi di atas. Hal -hal yang menyebabkan kram yang lainnya adalah:

  • Otot yang kelelahan
  • Penggunaan otot yang berlebihan
  • Kurangnya elektrolit tubuh (Ca dan K) karena keluar melalui keringat
  • Penumpukan asam laktat ( hasil metabolisme di otot)
  • Terganggunya oksigenisasi jaringan otot
  • Terganggunya sirkulasi darah ke jaringan otot

Lebih Lanjut, Kram otot terjadi karena adanya kontraksi yang tiba-tiba dan secara paksa di satu otot atau lebih. Rasa sakit yang ditimbulkannya bisa membuat Anda sama sekali tidak bisa bergerak sampai kramnya hilang. Walau demikian, kram otot seringkali tidak berbahaya dan tidak menimbulkan dampak apa-apa pada otot.

Selain mengganggu tidur, kram otot juga sering mengganggu aktivitas sehari-hari saat berolahraga. Keletihan, dehidrasi, otot tegang, atau terlalu lama dalam posisi tertentu dapat menyebabkan kram pada otot.

Yang Beresiko Terkena Kram

Bayi atau anak-anak yang mempunyai kelebihan panas tubuh, beresiko tinggi mengalami kram. Begitu juga dengan orang dewasa yang berumur lebih dari 65 tahun.
  • - Bayi atau anak yang demam tinggi.
  • - Lansia di atas 65 tahun.
  • - Kelebihan berat badan.
  • - Orang yang latihan berat.
  • - Mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
Itulah beberapa orang yang rentan sekali terkena kram otot. Orang yang sedang menjalani pengobatan tertentu juga memiliki potensi terjadinya kram. Orang yang lebih tua mudah terkena kram karena otot normalnya berkurang pada saat berusia 40 tahunan dan dipercepat karena bertambahnya usia. emampuan tubuh dalam merespon perubahan tubuhpun menjadi berkurang untuk orang yang sudah tua.

Gangguan Kesehatan yang Berhubungan dengan Kram Otot


 
Aliran darah yang tersumbat. Pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan darah ke kaki bisa menyempit. Jika ini terjadi, kram pada otot kaki akan terjadi ketika berolahraga, dan segera hilang setelah selesai olahraga.
Saraf tertekan. Saraf tulang belakang yang tertekan (Lumbar stenosis) bisa menimbulkan kram di kaki. Rasa sakitnya biasanya semakin parah pada saat berjalan. Berjalan dengan posisi sedikit membungkuk mungkin akan mengurangi rasa sakitnya.
Kekurangan mineral. Konsumsi potasium, kalsium, atau magnesium yang kurang juga menyumbang datangnya kram otot. Obat diuretik (biasanya diberikan pada pasien darah tinggi) juga membuat mineral-mineral tersebut hilang.

Faktor Pemicu Terjadinya Kram Otot

Selain gangguan kesehatan, ada beberapa faktor lain yang jadi penyebab kram otot. Beberapa di antaranya yaitu; usia, dehidrasi, kehamilan, dan penyakit tertentu seperti diabetes, gangguan saraf, dan gangguan kelenjar tiroid. Hilangnya elektrolit dalam cairan tubuh terutama natrium, kalium, dan magnesium membuat otot mengalami kelelahan kronis. Karena kekurangan zat tersebut, kadar mineral dalam tubuh akan menjadi turun. Kelelahan otot inilah yang menyebabkan otot menjadi kram bahkan terkadang menimbulkan kejang, Ini bisa terjadi pada olahragawan atau pekerja berat.

Kram otot biasanya terjadi saat aktivitas atau kegiatan fisik yang terlalu berat dan posis tidur yang kurang baik serta duduk yang terlalu lama. Jadi kram otot bisa terjadi karena tidak tercukupinya aliran darah menuju otot serta posisi tidur yang kurang tepat.

Semakin bertambah usia seseorang, masa otot pun semakin berkurang. Otot pun menjadi lemah dan mudah tertekan. Kondisi inilah yang mengakibatkan otot rentan kram. Lain lagi dengan atlet yang walaupun memiliki masa otot yang besar dan sudah terlatih, namun jika dalam kondisi lelah atau dehidrasi, mereka juga dapat mengalami kram bahkan di tengah perlombaan atau pertandingan.
Begitu pula dengan orang yang sedang hamil, menderita diabetes, gangguan saraf, dan gangguan kelenjar tiroid. Mereka lebih sering mengalami kram otot dibandingkan dengan orang lain. Konsumsi obat-obatan tertentu yang mengandung estrogen atau naproxen juga bisa membuat otot rentan kram.

Apa Penyebab Kram Kaki?

Penyebab kram pada dasarnya sangat beragam termasuk pula penyebab kram kaki. Kram merupakan reaksi kejang pada otot dan beberapa faktor penyebab berikut ini bisa menjadi pemicunya.

Otot kekurangan unsur air dan mineral

Anda yang berolahraga dan kurang melakukan pemanasan akan lebih rentan mengalami kram otot. Kram terjadi karena otot pada area tertentu, biasanya kaki, kurang tersuplai oleh elektrolit. Penyebabnya karena tubuh mengeluarkan banyak keringat akibat aktivitas olahraga. Sementara di saat yang sama otot belum cukup mendapatkan pemanasan sehingga pembuluh darah belum melebar dan menyebabkan suplai air menuju otot kaki berkurang. Otot membutuhkan elektrolit agar bergerak dan berkontraksi normal.

Terlalu banyak tekanan

Anda berjalan terlalu jauh atau Anda mengangkat beban terlalu berat dan dalam waktu lama akan meyebabkan kontraksi otot yang berlebihan. Otot mencapai batas kemampuannya dan menyebabkan efek tegang pada otot. Otot yang tegang karena terlalu banyak tekanan akan menekan pembuluh darah, dan akhirnya aliran darah dan elektrolit menuju otot berkurang, sehingga otot mengalami kram.

Terlalu banyak sinyal dari otak

Beberapa orang malah bisa mengalami kram di saat duduk atau tidur. Biasanya karena posisi kaki yang tertindih lama atau berada dalam posisi tertentu terlalu lama. Scott Garrison, MD, PhD dari Departemen Kedokteran Olahraga di University of Alberta, mengatakan ketika Anda langsung menggerakan kaki yang telah lama diam atau tertindih, maka otot mengalami efek kejut karena mendapatkan sinyal yang datang cepat dari otak. Efek kejut dan sinyal beruntun inilah yang kemudian membuat otot pada kaki menjadi tegang dan akhirnya mengalami kram.

Efek kekurangan nutrisi

Untuk menjaga kondisinya otot membutuhkan sejumlah nutrisi seperti fosfor, potasium, zat besi, vitamin B, vitamin D, dan beberapa sumber nutrisi lain. Kadang kasus tegang pada otot dipicu oleh kekurangan nutrisi yang menyebabkan otot kekurangan daya tahannya terhadap tekanan atau menyebabkan sistem saraf tepi pada otot tidak dapat bekerja dengan optimal

Hubungan Kram Otot dengan Sindrom Kaki Gelisah

Kram otot di malam hari seringkali dikaitkan dengan sindrom kaki gelisah (restless legs syndrome), tetapi keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Pada umumnya sindrom kaki gelisah tidak menyebabkan rasa sakit. Namun sindrom ini juga bisa memicu munculnya kram di kaki.
Bagi kebanyakan orang, kram otot di malam hari hanyalah gangguan yang tidak berbahaya dan terjadi sesekali, tapi pada beberapa kasus, Anda mungkin memerlukan bantuan medis. Oleh karenanya, perhatikan jika kram otot disertai oleh gejala-gejala di bawah ini.

Segeralah Periksakan diri anda ke dokter jika...

  • nyeri kram yang hebat dan tak kunjung hilang
  • kram terjadi setelah terpapar racun (misalnya timah)
  • penyebab kram adalah atrofi otot (masa otot yang menyusut).

Cara Penanganan dan Mengatasi Kram Otot


Cobalah lakukan Gerakan pelemasan (stretching) dan pemijatan biasanya dapat meredakan serangan kram. Obat pengurang sakit biasanya tidak bermanfaat karena tidak cukup cepat bekerja. Namun, pengurang sakit seperti paracetamol mungkin bermanfaat meringankan nyeri dan lemas otot yang kadang masih berlangsung hingga 24 jam setelah hilangnya kram.

Kenyataannya kebanyakan orang ingin segera mengatasi kram dan menyingkirkan rasa sakit yang mendera secepat mungkin. Dan beberapa tips berikut akan membantu Anda mengatasi kram kaki dengan cepat.

Kompres hangat area yang terserang kram

Efek hangat akan membuka pembuluh darah sehingga aliran darah akan kembali lancar dan mensuplai otot dengan nutrisi dan elektrolit. Efek hangat juga membantu meregangkan otot yang kaku dan tegang karena serangan kram. Pilih jenis yang hangat dan nyaman karena kalau terlalu panas malah bisa menyebabkan iritasi pada kulit.

Temukan titik balik otot

Anda bisa melakukan peregangan otot untuk melepas kekakukan dan efek tegang pada otot. Caranya dengan menarik melawan arah dari tarikan otot yang terjadi. Misalkan bila serangan kram terjadi pada telapak kaki, tarik jempol kaki ke arah dalam. Diamkan sesaat sampai otot mulai lemas dan ulangi beberapa kali sampai kram hilang.
Anda juga bisa melakukan teknik serupa bila serangan kram terjadi pada betis dengan menarik telapak kaki tumit tumit ke arah tulang kering. Terus tarik selama beberapa saat dan ulangi sampai rasa nyeri memudar.
Sedangkan bila kejang otot terjadi pada paha, Anda bisa dudukkan penderita kram dan bantu dia untuk membungkuk sedalam mungkin mendekatkan wajah mereka pada lutut. Tekan dan diamkan posisi ini selama beberapa saat, bila perlu ulangi untuk hasil maksimal.

Pijat lembut setelah ketegangan otot berkurang

Bila rasa nyeri mulai berkurang sebaiknya jangan langsung menggunakan kaki untuk beraktivitas. Duduklah dengan kaki diluruskan dan diamkan sesaat. Biarkan kaki menjadi hangat dengan kompres hangat dan bantu pijat lembut bagian kaki yang sakit untuk membantu memulihkannya.
Bila Anda langsung berjalan setelah berhasil mengatasi kram kaki, maka bisa jadi kondisi tegang pada otot belum sepenuhnya hilang. Dan bukan mustahil Anda akan mengalami serangan kram ulangan.

Mengatasi kram pada jari kaki :
  • Cari tempat duduk / tempat bersandar
  • Lepaskan alas kaki / sepatu
  • Angkat telapak kaki yg sakit ke atas pangkuan, atau angkat kaki dan luruskan
  • Jangan membungkuk, karena posisi membungkuk bisa menekan daerah perut
  • Perhatikan arah tekanan otot ketika terjadi serangan kram : bila kram menyebabkan jemari kaki dalam keadaan menguncup ke bawah, gunakan tangan anda untuk secara perlahan menekan jemari kaki kearah atas hingga membuka/normal kembali. Pijat bagian otot yang menyempit, gosok-gosok, remas atau tekan-tekan.
  • Bila kram telah reda, pijat telapak kaki agar aliran darah kembali lancar dan regangkan jari-jari kaki. Peregangan yang berulang-ulang membantu untuk membawa darah yang kaya oksigen ke otot yang tegang untuk penyembuhan.
Serangan kram akan menyebabkan kontraksi yang membuat otot memendek, terapi ke arah berlawanan dengan serangan kram akan membantu membuat otot kembali memanjang, namun harus dilakukan dengan perlahan karena gerakan secara paksa/terlalu keras dan tiba-tiba dapat berisiko merobek serabut otot itu.
Mengatasi kram pada betis kaki :
  • Segera duduk atau bersandar pada dinding
  • Secara perlahan, luruskan kembali lutut dengan bantuan tangan
  • Jika lutut telah kembali lurus, pijat betis untuk melancarkan peredaran darah
  • Lakukan peregangan kaki (stretching) termasuk telapak kaki. Peregangan yang berulang-ulang membantu untuk membawa darah yang kaya oksigen ke otot yang tegang untuk penyembuhan
  • Meski kram sudah mereda, istirahat dulu beberapa menit sebelum kembali beraktifitas.
  • Jika diperlukan kompres betis pada bagian otot yang tegang.  Jika kram menyebabkan cedera, kompres dengan es dapat mengurangi pembengkakan

Ada beberapa cara alami yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi Kram atau kejang otot

1. Kompres dengan Air hangat.

Lakukan pengompresan dengan air hangat pada area otot yang sedang kram. Hawa hangat pada kompres akan meredakan kram yang sedang terjadi.

2. Pemijatan ringan.

Jika tidak air hangat untuk mengompres, lakukanlah pemijatan ringan. Pada awalnya akan terasa sakit, tapi lama kelamaan akan mengurangi ketegangan pada otot.

3. Peregangan.

Setelah dilakukan pengompresan dan pemijatan, lakukan peregangan pada otot yang sedang terjadi kram. Ketika otot mulai rileks, maka kram dengan sendirinya akan menghilang, dan inilah yang sering dilakukan oleh orang. Biasanya mereka meluruskan dan menekuku kaki berkali-kali agar segera berakhir sakit keamnya.

4. Obat gosok.

Oleskan obat gosok pada area kram karena obat ini dapat menghilangkan rasa nyeri oleh sifat panasnya.

5. Rendam kaki.

Bisa juga dengan kintras hidroterapi yaitu perendaman kaki secara bergantian dalam air hangat selama 10-15 menit dan air dingin selama 3 menit. Sebenarnya inilah cara yang palung efektif dilakukan dalam melancarkan sirkulasi darah. Baik sekali dilakukan jika dilakukan setiap hari meskipun tidak sedang sakit kram.


Cara Pencegahan Terjadinya Kram Otot

Hal-hal yang perlu diperhatikan juga adalah gaya hidup dan pola makan yang teratur. Kalsium terdapat pada susu dan magnesium terdapat pada buah dan sayuran.

Untuk mencegah kambuhnya kram di otot, berikut bahan - bahan makanan yang  sebaiknya Anda konsumsi secara rutin. Jika Anda sedang menjalani program diet, jangan lupa untuk menyertakannya dalam daftar diet Anda

Potasium atau kalium, merupakan mineral yang berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit tubuh, menjaga sel-sel agar berfungsi baik, membantu kontraksi otot tubuh termasuk jantung, dan lain-lain. Orang dewasa dianjurkan mengkonsumsi 3500 mg potasium per hari. Sebagai perbandingan, sebuah kentang panggang beserta kulitnya mengandung sekitar 700 mg potasium

Potasium akan terserap optimal jika makanan sumbernya dikonsumsi dalam keadaan segar, dipanggang, atau dibuat sup. Sebaliknya, cara masak menggoreng atau merebus akan mengurangi kandungan potasium dalam makanan.

Bahan makanan yang banyak mengandung potasium adalah buah-buahan (pisang, melon, alpukat, kismis, stroberi, jeruk, tomat, melon), sayuran (bit, bayam, kacang polong, buncis, kentang, jamur), ikan, daging putih, susu, yoghurt, serta mentega.

Kalsium, Selain menguatkan tulang, kalsium juga berperan dalam mencegah kaki kram. Orang dewasa dianjurkan mengonsumsi kalsium 1000- 1500 mg per hari. Mineral ini akan optimal diserah tubuh jika dikonsumsi bersamaan dengan vitamin D.

 Bahan makanan yang banyak mengandung kalsium adalah susu, yoghurt, keju, okra, kacang-kacangan, wijen, salmon, tahu, dan sardin. Sedangkan pada sayuran, kalsium dapat ditemui pada brokoli, bayam, dan sawi. Sedikit tips, agar asam oksalat yang terkandung dalam sayuran hijau tidak menghambat penyerapan kalsium, sebaiknya sayuran dimasak untuk menetralisasi oksalat.


Magnesium, diperlukan terutama untuk kerja otot, jantung, dan ginjal. Kekurangan magnesium jarang terjadi, tetapi bisa dialami oleh orang yang terlalu banyak minum kopi, soda, alkohol, dan garam. Keluar darah haid berlebihan, keringat berlebihan, dan stress berat juga bisa memicu kekurangan magnesium. Ciri-cirinya antara lain perasaan cemas, gampang tersinggung, gangguan tidur, mual, muntah, tekanan darah tinggi, pertumbuhan kuku laman, dan sering pingsan. Orang dewasa dianjurkan untuk mengkonsumsi mineral ini sekitar 310 – 350 Mg perhari.

Bahan makanan kaya magnesium di antaranya brokoli, bayam, biji labu, gandum, tahu, tepung kedelai, kacang mede, oat / gandum, biat, kacang pistachio, pisang, kentang panggang beserta kulitnya, cokelat, serta rumput laut

Cairan, Cukup minum air putih akan sangat membantu mencegah kram kaki yang bisa terjadi karena dehidrasi. Minum 8 gelas air putih, jus buah segar, minuman olahraga, akan membantu mengembalikan keseimbangan cairan tubuh. Hindari minuman beralkohol dan berkafein.

bagaimana bisa mencegah kembali mendapatkan serangan kram kaki? Ini dia cara aman untuk mengatasi kram kembali terulang.

Pemanasan

Ini adalah cara pencegahan mutlak untuk Anda yang akan berolahraga. Pemanasan tidak hanya akan membantu merasa lebih siap untuk berolahraga, tetapi juga berperan dalam melancarkan aliran darah menuju sel otot kaki dan membantu otot tidak mudah tegang.

Minum air

Jangan biarkan tubuh Anda mengalami dehidrasi, karena kebanyakan kasus kram pada olahragawan adalah efek karena tubuh kekurangan asupan air. Air akan bekerja menghantarkan elektrolit dalam darah dan tanpa air mencukupi elektrolit akan sulit mencapai sel-sel dan jaringan pada otot.

Perbaiki nutrisi

Sebagaimana dijelaskan diatas, otot membutuhkan sejumlah senyawa mineral penting seperti potasium, magnesium, zink, fosfor, zat besi, dan banyak lagi. Sedangkan otot juga mutlak membutuhkan vitamin B dan E untuk membantu menjaga ketahanan otot terhadap tekanan dan beban berat. Dengan memperbaiki nutrisi Anda akan membantu mencegah kram otot terjadi kembali pada diri anda.

Kesimpulannya :

1. Banyak Minum Air Putih
Kekurangan cairan dalam tubuh adalah sebab dari banyak penyakit, termasuk kram otot. Minumlah setidaknya 6 – 8 gelas air putih sehari untuk menjaga kelenturan otot Anda atau mengkonsumsi makanan yang kaya akan air seperti sayuran hijau, semangka, pear, dll.

2. Jangan Terlalu Sering Menggunakan Sepatu High Heels
Bagi kaum wanita, mengenakan high heels memang akan menambah nilai plus penampilan, namun juga dampaknya kaki cepat lelah. Bentuk sepatu hak tinggi menyebabkan jari selalu menekuk sehingga aliran darah tidak lancar. Jika memang harus menggunakannya, sesekali lepaskan sepatu dan lakukan peregangan agar otot kaki istirahat tidak tegang.

3. Pilih sepatu yang longgar
Sepatu yang terlalu ketat/ukuran kekecilan, akan membuat bagian ujung  jari kaki sering mengalami tekanan dan tidak nyaman saat berjalan melangkah, apalagi saat berjinjit. Akibatnya aliran darah di tempat itu kurang lancar sehingga jari mudah kram.

4. Cukupi kebutuhan mineral tubuh
Salah satu pemicu kram pada jari kaki adalah kekurangan mineral terutama kalsium, kalium dan magnesium. Asupan minimal yang disarankan adalah 1.000 mg kalsium dan 4,7 gram kalium setiap hari. Khusus magnesium, anjuran per harinya adalah 400-420 mg untuk pria dan 310-320 mg untuk wanita. Konsumsi makanan yang kaya kalsium, potasium dan magnesium.  1-2 pisang sehari dapat mencukupi kebutuhan potasium. Suplemen kalsium yang banyak dipasaran dapat menjadi pilihan. Selain itu Anda bisa mencoba mengkonsumsi sayuran seperti kangkung, brokoli, serta yogurt dan susu rendah lemak untuk meningkatkan kadar kalsium dalam tubuh. Sedangkan kalium bisa Anda dapatkan dalam pisang, alpukat, ikan, unggas dan daging.

5. Olahraga
Kram betis kerap melanda ketika malam hari pada saat kita tidur, nah untuk mencegahnya lakukan olahraga ringan sebelum tidur dapat merangsang sirkulasi darah, khususnya pada kaki. Berjalan kaki, bersepeda santai atau perenggangan kaki sebelum tidur dapat Anda lakukan agar tidur lebih nyenyak dan terbebas dari kram. Untuk mencegah kram jari kaki lakukan olahraga jari-jari kaki. Cukup dengan menggerak-gerakkannya, meregang dan menguncupkan, secara sering atau gerakkan saja sesuka hati sambil duduk santai menonton tivi.

6. Menyiasati posisi tidur
Bila sering mengalami kram betis saat tidur, maka perlu melakukan pelemasan otot betis sebelum tidur, tidur dengan posisi yang mencegah otot betis tertekan, usahakan agar jari-jari & telapak kaki tidak menghadap ke bawah saat tidur. Bila Anda sering mengalami kram saat tidur, lakukan gerakan pelemasan pada otot-otot betis sebelum tidur. Caranya adalah dengan berdiri sekitar 60-90 cm dari dinding, lalu condongkan badan ke arah dinding dengan telapak kaki tetap di tempat. Lakukanlah beberapa kali. Anda mungkin perlu beberapa hari melakukannya sampai efeknya terasa.

Tidurlah dengan posisi yang mencegah otot betis Anda tertekan tanpa disadari:
Gunakan bantal untuk menyangga telapak kaki saat Anda tidur telentang.
Bila Anda tidur tengkurap, posisikan telapak kaki menggantung di ujung kasur.
Usahakan selimut tetap longgar di bagian kaki agar jari-jari dan kaki telapak tidak menghadap ke bawah saat tidur.

7.  Buat kaki relax
Banyak cara untuk melancarkan peredaran darah di kaki, namun yang paling mudah dan nyaman untuk dilakukan adalah dengan memijat kaki dan merendam kaki di air hangat. Setelah anda beraktifitas seharian, siapkan baskom/ember yang berisi air hangat tambahkan aroma terapi, rendam kaki sampai betis Anda, selain membuat kaki Anda nyaman, anda pun akan merasa relax. Hal ini bisa Anda lakukan sembari nonton tivi/membaca majalah. Setelah direndam selama beberapa menit, handuki kaki Anda dan pijat dengan menggunakan olive oil/hand and foot krim.

8. Konsultasi pada dokter anda

Jika anda sering mengalami kram, maka sebaiknya berkonsulotasilah pada dokter. Salep pereda nyeri otot yang banyak dijual secara bebas tidak bisa meredakan rasa nyeri pada kram yang cukup parah. Buatlah janji dengan dokter untuk terapi/pengobatan intensif.

Post a Comment for "Kejang - Kram Otot Cara Mengatasi, Mencegah Dan Mengetahui Penyebabnya"